Ternak Kambing Tropis
Penulis | : | Imam Munandar, Rezki Amalyadi, Novi Eka Wati, Lusia Komala Widiastuti, Galih El Fikri |
Ukuran | : | 14 x 20 cm |
Tebal | : | x + 123 hlm. |
ISBN | : | 978-623-466-364-8 |
Cover | : | Soft cover |
Berat | : |
Pemerintah menargetkan swasembada daging pada 2026. Untuk saat ini, swasembada tersebut masih difokuskan pada penyediaan daging sapi, namun pengembangan kambing juga dapat menjadi pendukung dalam pemenuhan kebutuhan daging Nasional. Hal ini tidak terlepas dari berbagai keunggulan yang dimiliki ternak ruminansia kecil tersebut. Salah satunya ternak kambing bersifat prolifik atau bisa melahirkan lebih dari satu anak dalam setiap kali melahirkan. Masa buntingnya pun pendek sehingga ternak cepat berkembang biak. Kambing telah menyatu dengan kehidupan masyarakat di pedesaan. Sumbawa dengan mayoritas petani dan peternak menjadikan kambing sebagai penopang ekonomi keluarga. Dengan sistem pemeliharaan yang lebih baik, tentunya produktivitas ternak dan keuntungan peternak akan lebih meningkat. Budi daya kambing cukup mudah dan tidak memerlukan modal yang besar. Jika modal terbatas, pemeliharaan dapat dilakukan dengan sistem gaduh (bagi hasil anak) atau crowth funding. Sumber pakan hijauan bisa memanfaatkan yang ada di pedesaan, seperti rumput lapangan, tanaman legum, ataupun limbah pertanian. Kebutuhan lahan juga sedikit, cukup untuk membangun kandang.
Stok Kosong
Ternak Kambing Tropis
Penulis | : | Imam Munandar, Rezki Amalyadi, Novi Eka Wati, Lusia Komala Widiastuti, Galih El Fikri |
Ukuran | : | 14 x 20 cm |
Tebal | : | x + 123 hlm. |
ISBN | : | 978-623-466-364-8 |
Cover | : | Soft cover |
Berat | : |
Pemerintah menargetkan swasembada daging pada 2026. Untuk saat ini, swasembada tersebut masih difokuskan pada penyediaan daging sapi, namun pengembangan kambing juga dapat menjadi pendukung dalam pemenuhan kebutuhan daging Nasional. Hal ini tidak terlepas dari berbagai keunggulan yang dimiliki ternak ruminansia kecil tersebut. Salah satunya ternak kambing bersifat prolifik atau bisa melahirkan lebih dari satu anak dalam setiap kali melahirkan. Masa buntingnya pun pendek sehingga ternak cepat berkembang biak. Kambing telah menyatu dengan kehidupan masyarakat di pedesaan. Sumbawa dengan mayoritas petani dan peternak menjadikan kambing sebagai penopang ekonomi keluarga. Dengan sistem pemeliharaan yang lebih baik, tentunya produktivitas ternak dan keuntungan peternak akan lebih meningkat. Budi daya kambing cukup mudah dan tidak memerlukan modal yang besar. Jika modal terbatas, pemeliharaan dapat dilakukan dengan sistem gaduh (bagi hasil anak) atau crowth funding. Sumber pakan hijauan bisa memanfaatkan yang ada di pedesaan, seperti rumput lapangan, tanaman legum, ataupun limbah pertanian. Kebutuhan lahan juga sedikit, cukup untuk membangun kandang.
Stok Kosong